Friday, July 3, 2009

Latihan Ke Toilet

Anak-anak dilatih ke toilet hanya ketika mereka sudah siap. Tidak ada anak yang bisa dilatih sampai saraf yang tepat cukup dewasa, suatu proses yang berada di luar pengaruh orangtua atau dokter yang paling pintar.

Setelah cukup dewasa, prosesnya dikendalikan oleh keinginan anak untuk menurut atau melawan. Selanjutnya ini bergantung pada watak anak, dan keterampilan serta kepintaran si pelatih.

Kebanyakan kesulitan latihan ke kamar mandi sebenarnya bukan suatu masalah, yang disebabkan ekspektasi yang tidak realistis da masihat yang sesat. Tidak mendengarkan yang bermaksud baik tetapi terganggu dengan teman dan keluarga. Jangan mulai terlalu dini, ini akan menimbulkan masalah yang tidak perlu. Ingat, anak itu sendiri memiliki kekuatan untuk pergi ke mana dan kapan menurut keinginannya. Jangan tergesa-gesa, jangan bertengkar, santai saja.

Ke toilet: perkembangan normal
Selama satu setengah tahun pertama kehidupan, tidak ada pengendalian usus besar atau kandung kemih yang baik, hanya refleks waktu ke toilet. Ketika si anak mendekati 18 bulan, refleks ini melemah dan pengendalian saraf sadar mulai mengambil alih.

Tidak ada gunanya melatih ke toilet sampai si anak setidaknya tahu kapan dia basah atau kotor. Dalam bulan-bulan setelah penemuan ini, si anak menyadari kebutuhan ke toilet sebelum air kemih keluar daripada sesudahnya. Terobosan besar ini terjadi antara usia 18 bulan dan 2 tahun, tetapi dengan latihan urin, ada satu kekurangan. Meskipun peringatan diberikan, sistem alarm anak hanya bisa memberitahu lima detik sebelum keluar.

Pada usia 2 tahun, peringatan meningkat dan anda bisa mulai mencatat beberapa keberhasilan. Pada saat ini, pengendalian usus juga akan terbentuk, pada beberapa anak terjadi sebelum pengendalian urin dan yang lainnya setelah itu.

Pada usia 2 ½ tahun, lebih dari 2/3 anak akan sering kencing, mayoritas anak bisa ke toilet sendiri dan memakan celana tanpa banyak kesalahan. Pada usia ini, mengompol di malam hari juga mulai terkendali, pertama si anak perlu dibawa ke toilet pada tengah malam dan kemudian tanpa dibantu. Meskipun kebanyakan anak dilatih buang air kecil dan besar pada usia 2 ½ tahun, keseluruhan prosedur masih dilingkupi dengan rasa keterdesakan yang besar—si anak perlu pergi ‘sekarang’ daripada menyesuaikan dengan orangtua.

Latihan dini ke toilet bukan merupakan tanda intelegensi, sama seperti pertumbuhan gigi awal.

Ajaran kita jelas:
• 18 bulan adalah usia paling awal untu diberikan latihan ke toilet.
• Dua tahun mungkin waktu yang lebih realistis dan jika anda menunda sampai 2 ½ tahun, tidak apa-apa.
• Memaksa anak kecil menyebabkan ketegangan dan ketegangan menyebabkan si kecil menutup semua pembukaan tubuh. Jangan memaksa—santai saja. Anak kecil yang tenang paling mudah dilatih ke toilet.

Keputusan yang harus dibuat orangtua adalah melatih menggunakan toilet atau pispot. Tidak ada jawaban yang benar untuk ini, metode penggunaannya lebih penting daripada benda itu sendiri.

Kebanyakan orangtua mulai dengan mendudukkan anak mereka di pispot, dan kebanyakan kanak-kanak lebih menyukai ini daripada ke toilet. Keuntungan pispot bisa dibawa-bawa, jadi bisa dibawa dari kamar ke kamar. Namun, ada beberapa anak kecil yang mandiri yang ingin menggunakan toilet seperti orang dewasa. Jika kasusnya seperti ini, dudukan toilet anak kecil harus dipasang di samping toilet untuk orang dewasa.

Aturan-aturan mendasar
1. Seorang anak harus belajar duduk di toilet lebih dulu sebelum dia bisa buang air besar di toilet itu.
2. seorang anak harus mengetahui perbedaan antara basah dan kering sebelum dia bisa belajar buang air kecil.
3. seorang anak harus bisa menghasilkan popok kering pada malam hari sebelum anda bisa mengharapkan tempat tidur yang kering.

Rencana Latihan Buang Air Kecil
• Apakah mereka cukup tua untuk mulai belajar?
• Apakah mereka tahu perbedaan basah dan kering?
• Jika karpet anda bisa mengatasinya, gunakan celana?
• Dudukkan anak secara teratur sebelum waktu makan dan ketika anda sendiri pergi ke toilet.
• Jangan memaksa, jangan mengendalikan, berikan dorongan.
• Bila akhirnya terlaksana, perhatikan dan beri pujian.

Anak Laki-laki: mereka sebaiknya duduk atau berdiri?
Beberapa ahli berdebat tentang pro dan kontra apakah anak laki-laki harus belajar buang air kecil berdiri atau duduk. Sejujurnya ini tidak masalah. Jika anda memilih berdiri, latihan buang air kecil sedikit lebih cepat karena dia senang mendengar air gemericik.

Namun, ada beberapa kelemahan. Kanak-kanak pada usia ini cenderung mengalami apa yang saya sebut ‘Sindrom Fireman’—mereka tidak akurat dan menyebarkan air di semua tempat.

Selain itu, beberapa anak menjadi sangat terpesona dengan keterampilan baru ini sehingga hampir tidak mungkin menyuruh mereka duduk. Jadi, anda mendorong latihan buang air kecil tetapi menunda kebiasaan buang air besar. Jika anak anda lebih suka berdiri dan menolak duduk, jangan cemas, ini hanya masalah sementara.

Rencana buang air besar
• Mulai setelah usia 18 bulan ketika orangtua dan anak siap.
• Dudukkan anak tiga kali sehari setelah makan. Buat menjadi menyenangkan. Jangan memaksa. Jangan meributkan pertentangan.
• Setelah anak bisa duduk, beri dorongan emosional yang lembut yang menanam benih keberhasilan dan nantikan dengan sabar.
• Ketika hari besar tiba—beri pujian.

Keterdesakan kanak-kanak
Ketika anda pergi berbelanja dengan seorang kanak-kanak, anda belajar cepat bahwa ketika dia berkata ‘pipis, sekarang,’ berarti sekarang—dan bukan dalam lima menit. Pada usia ini, orangtua dipaksa untuk melupakan kesopanan, membawa si anak ke selokan atau membantunya buang air kecil di dekat kebun bunga. Perjalanan dengan mobil juga sulit, karena sering berhenti. Keterdesakan normal pada kanak-kanak. Sedikit kelembaban dapat terjadi, terutama ketika si anak senang atau asyik bermain. Kecelakaan kecil juga terjadi selama minimal satu tahun.

Mengompol pada kanak-kanak

Rata-rata umur yang tidak mengompol pada malam hari adalah sekitar 33 bulan, tetapi 10% dari anak usia 5 tahun masih mengompol secara teratur. Setelah usia ini, sekitar 15% dari mereka diobati karena kebiasaan ini setelah tahun, sampai menjadi relatif jarang pada remaja. Orangtua dari anak usia 5 tahun yang mengompol harus diyakinkan bahwa, meskipun orangtua lain tidak terbuka menyatakan kenyataan ini, dua anak lain dalam kelas juga menjadi pengompol yang teratur.

Penundaan latihan buang air kecil pada malam hari memiliki hubungan genetic yang kuat. Beberapa studi menunjukkan hapir 70% pengompol memiliki orangta atau saudara dengan masalah yang sama. Pengompol juga umumnya terjadi pada anak laki-laki.

Penanganan untuk anak yang mengompol
- Bila anda mendapati sejumlah popok malam hari yang tetap kering sampai pagi, saatnya untuk melepaskan popok. Pada sebagian besar anak, ini mempercepat latihan.
- Jika pengendalian kandung kemih belum bisa, bawa si anak ke toilet sebelum anda tidur. Ini berhasil bagi beberapa anak dan membantu mereka tetap kering.
- Obat-obatan diketahui membantu beberapa anak tetapi efeknya sementara.
- Bila sudah 6 tahun dan masih mengompol, pasang alarm mengompol. Hasilnya sangat baik.

Sumber: dari sini

No comments:

Post a Comment