Wednesday, July 1, 2009

Tip & Trik Pemberian MPASI


Makan Yuk Sayang


Berlalunya masa ASI Eksklusif (saat bayi memasuki usia 6 bulan) merupakan momen tepat bagi orangtua untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) pada si kecil. Tujuannya tak lain agar keterampilan makan si kecil jadi terlatih. Jadi jangan terlambat memperkenalkannya agar bayi tidak mengalami kesulitan makan karena kemampuan mengunyahnya yang tidak terstimulasi.

Tentu saja MPASI perlu diberikan secara bertahap. Perkenalan awal saat usia bayi 6 bulan mesti dibuka dengan hidangan yang semicair. Seiring pertambahan usia dan perkembangan bayi, tekstur makanannya semakin lama harus semakin kasar hingga akhirnya ia siap mengonsumsi makanan keluarga di usia 1 tahun. Nah, semua ini kami bahas secara lengkap di sini.

Kami berharap buklet ini dapat menjadi inspirasi dalam mengolah menu makanan bayi. Semoga juga tak ada lagi keluhan mengenai menu makanan bayi yang "dituduh" hanya itu-itu saja. Namun yang menjadi harapan terbesar bagi kami adalah agar kita sebagai orangtua dapat memberikan yang terbaik bagi si kecil. Bukan hanya dengan menyajikan hidangan-hidangan yang lezat saja, namun juga bervariasi dan tentu bergizi.

Selamat menjadikan waktu makan menjadi saat-saat paling meyenangkan bagi bayi!

Tip & Trik

PEMBERIAN MPASI

1. Makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi 6 bulan hendaknya dimasak semicair (jangan terlalu kental) sehingga bayi tidak terlalu kaget menelannya mengingat ini adalah "masa perkenalan pertamanya" dengan makanan semipadat.

2. Frekuensi MPASI untuk bayi 6 bulan adalah 1–2 kali per hari. Untuk perkenalan berikan dalam porsi sedikit (cukup 1–2 sendok teh), selanjutnya bisa ditingkatkan seiring bertambahnya minat dan usia bayi.

3. Memasuki 7 bulan, perkenalkan bayi dengan bubur saring dan pure. Gunakan kawat saring agar tekstur makanannya sedikit kasar. Frekuensi pemberian MPASI 2 kali sehari dengan diselingi sajian fingerfood yang lunak di antara waktu makan.

4. Tingkatkan tekstur makanan bayi menjadi lebih kasar pada usia 9 bulan. Pada saat ini, makanan tak perlu disaring lagi, tapi cukup dicincang atau dihancurkan kasar. Cara pengolahannya dengan ditim dari 3-4 bahan dasar yang dapat disajikan secara terpisah atau dicampur. Untuk frekuensi pemberian MPASI bisa ditingkatkan menjadi 2-3 kali per hari dengan selingan di antara waktu makan sebanyak 2 kali per hari.

5. Mengenai urutan pemberian makan padat, mulailah dengan makanan yang paling tidak menyebabkan alergi (kadar protein paling rendah), seperti beras merah, beras putih, dan havermut. Perkenalkan pada bayi hanya satu jenis bahan makanan selama 2-4 hari berturut-turut sebelum memperkenalkan bahan makanan yang lain. Tujuannya untuk memastikan agar bayi tidak alergi terhadap makanan tersebut.

6. Ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi. Untuk si 6 bulan, umpamanya, mulailah dengan sayuran yang rasa-nya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu, zucchini, baru kemudian perkenalkan buah seperti pisang, avokad, apel, pir, dan semangka.

7. Buah yang dapat diberikan kepada bayi di awal pemberian MPASI adalah pisang, pepaya, pir, apel, melon, semangka, mangga, avokad, dan jeruk. Sampai usia 7 bulan sebaiknya buah, kecuali avokad, diberikan setelah dikukus sebentar atau direbus dengan sedikit air, lalu dilumatkan menjadi seperti saus dengan atau tanpa susu.

8. Ragam bahan makanan bagi bayi 9 bulan sudah bisa lebih bervariasi. Untuk buah, bisa nanas, kiwi, mangga, dan melon. Sayuran seperti buncis, kacang kapri, kacang panjang, serta labu juga dapat diperkenalkan. Pada usia ini, bayi juga dapat diperkenalkan dengan olahan susu, seperti keju dan yoghurt.

9. Tambahkan sumber zat lemak seperti santan, minyak kelapa atau margarin untuk meningkatkan kalori MPASI. Campuran ini sekaligus untuk melezatkan makanan dan mempertinggi penyerapan vitamin A serta zat gizi lain yang larut dalam lemak.

10. Hindari pemberian gula dan garam karena selain tidak akan menambah nilai nutrisi pada makanan, juga membuat bayi jadi terbiasa dengan standar makanan seperti itu.

11. Hindari memberikan madu pada bayi di bawah 12 bulan. Madu dapat me-ngandung bakteri clostridium botulinum yang dapat menyebabkan terganggunya pencernaan bayi.

12. Demi kepraktisan, banyak ibu mengolah MPASI sekaligus untuk kebutuhan satu hari. Ini bisa saja dilakukan namun simpanlah MPASI tersebut dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam lemari pendingin. Gunakan 1 wadah penyimpanan untuk sekali makan. Beberapa saat menjelang waktu makan, keluarkan hidangan tersebut dari lemari pendingin, lalu hangatkan dengan cara merendamnya dalam wadah berisi air panas.

Sumber : dari sini

No comments:

Post a Comment