Saturday, July 4, 2009

Tips Deteksi Cedera Kepala pada Bayi bila terjatuh


TIP DETEKSI CEDERA KEPALA

Jangan anggap sepele bila si kecil terjatuh dengan posisi kepala terbentur. Segera periksakan ke dokter bila kondisinya memburuk.

Dunia anak adalah dunia bermain. Banyak aktivitas fisik yang dilakukannya. Lantaran suka pecicilan tak jarang si kecil terjatuh dan kepalanya terbentur. Umumnya cedera atau trauma kepala yang menyertai termasuk ringan. Akan tetapi tetap harus menjadi perhatian karena bisa saja berakibat fatal. Apalagi bila terdapat benjol di daerah samping kepala.

Menurut American Academy of Pediatrics (1999), trauma kepala ringan didefinisikan sebagai trauma kepala dengan status mental dan neurologis pada pemeriksaan awal normal. Serta tidak ada fraktur/retak tulang kepala saat pemeriksaan fisik. Namun keadaan ini dapat disertai kehilangan kesadaran selama kurang dari 1 menit, kejang singkat setelah trauma, muntah, sakit kepala dan perasaan lesu.

SEANDAINYA KETAHUAN CEDERA

Belum semua orangtua tahu apa yang harus diperbuat bila si kecil mengalami cedera kepala. Berikut beberapa hal yang mesti diperiksa:

* Cari tahu bagian yang terbentur

Apakah wajah, kepala, atau bagian tubuh lainnya. Perhatikan dengan teliti mata, kelopak mata, maupun raut wajah. Adakah perubahan? Pastikan penglihatannya tidak terganggu.

* Pastikan apakah tidak ada benjolan di daerah kepala

Rabalah seluruh bagian kepalanya dengan sedikit penekanan untuk memastikan adakah benjolan (hematom), nyeri, atau "dekok" (fraktur kompresi) di kepala. Rabalah ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.

* Apakah pingsan atau tidak

Yakinkan apakah anak sadar atau tidak, misalnya dengan cara memanggil namanya atau menggoyang-goyangkan badannya. Selain itu, tanyakan apakah dia merasa sakit kepala dan ingin muntah.

* Ketahui adakah patah tulang

Adakah patah tulang di leher, bahu, lengan ataupun tungkai? Gerakkan kepalanya untuk memastikan tidak ada patah tulang di zona-zona penting ini. Gerakkan juga kedua tangan dan kakinya. Pantaulah anak secara intensif di rumah selama 2 hari sejak kejadian. Lakukan pemeriksaan setiap 2-3 jam. sebagai bentuk pertolongan pertama. Lakukan kompres dengan air dingin.

KE RUMAH SAKIT BILA.

Cedera kepala dikatakan sebagai kondisi darurat, bila:

* Anak tidak sadar. Dapat disebabkan perdarahan dalam rongga kepala (perdarahan epidural atau subdural), atau akibat pembengkakan/edema otak. Pusat kesadaran terkena efek benturan di kepala.

* Benjolan (hematom) di kepala terutama bila terdapat di daerah samping kepala (temporal), karena fraktur/retak tulang di daerah tersebut dapat merobek pembuluh darah di dinding tulang kepala.

* Terbenturnya kepala bagian belakang (oksipital) dengan keras dapat menyebabkan pembengkakan otak sehingga penglihatan menjadi terganggu atau buta dalam beberapa hari.

* Perbenturnya bagian depan kepala (frontal) awalnya dapat menyebabkan hematom di pelipis. Kadang hematom ini akan "turun" hingga kedua kelopak mata atas menjadi bengkak.

* Kekakuan di leher dapat disebabkan perdarahan.

* Kejang/kelumpuhan pada wajah atau ekstremitas.

* Keluar cairan atau darah dari hidung dan lubang telinga.

* Sakit kepala atau muntah yang menetap atau semakin bertambah.

Bawalah segera anak ke rumah sakit bila didapatkan kondisi tersebut. Di rumah sakit akan dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala untuk melihat adakah fraktur tulang kepala atau perdarahan otak. Pemeriksaan kepala dilakukan atas indikasi bila dicurigai adanya perdarahan otak dan tidak harus segera setelah jatuh. Hal ini disebabkan perdarahan otak dapat berlangsung sedikit demi sedikit. Perlu juga diketahui, anak yang mengalami perdarahan otak ringan umumnya tidak akan mengalami gangguan perkembangan di kemudian hari.

TINDAKAN PREVENTIF

Pencegahan sebaiknya dilakukan untuk menghindari anak jatuh atau terbentur kepalanya. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara di antaranya:

* Pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, apabila sudah dapat berguling, taruhlah kasur di lantai di samping tempat tidur.

* Bila bayi sudah dapat berdiri, berikan pelindung di sisi-sisi tempat tidurnya.

* Bila anak sudah terampil berjalan bahkan berlari, awasi jangan sampai menarik taplak meja atau pintu rak lemari dan sebagainya.

* Hindari pemakaian baby walker tanpa pengawasan karena amat berpeluang menimbulkan bahaya.

* Jangan biarkan air seni si kecil di lantai. Kenapa? Soalnya dapat membuat anak terpeleset.

* Perhatikan saat si kecil main bersama kakaknya. Misalnya, saat main dorong-dorongan dan sebagainya.

5 POIN PENTING

Ada beberapa hal penting pada kedaruratan anak jatuh terutama bila kepala terbentur, yaitu:

* Lakukan tindakan pencegahan agar anak tidak jatuh.

* Periksalah dengan teliti bila anak jatuh, terutama bila kepala terbentur.

* Observasi klinis anak jatuh dilakukan 3 hari setelah anak jatuh.

* Bawalah ke rumah sakit bila dicurigai adanya perdarahan otak.

* Pemeriksaan CT Scan kepala dilakukan sesuai indikasi, tidak selalu dilakukan segera setelah anak jatuh.

Konsultan ahli:

dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A (K)

dari Subbagian Neurologi Anak FKUI

No comments:

Post a Comment